Semiotik merupakan suatu istilah yang berasal dari bahasa Yunani same = semiotikos = semeion yang berarti "tanda" atau "sign" dalam bahasa Inggris itu adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda seperti : bahasa, kode, sinyal, dan sebagainya.
Semiotik biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian dari sistem kode yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi
Perintis awal semiotik adalah Plato, yang memeriksa asal muasal bahasa. Aritoteles mencermati kata benda dalam bukunya Poetics & On Interpretation. Terdapat perbedaan mendasar antara tanda alami (natural) dan tanda yang disepakati(konvensional), contoh tandanya : Symptom (gejala).
Ada beberapa ahli yang mengembangkan teori tanda, diantaranya adalah :
- St. Agustinus (354-430) mengembangkan teori tentang signa tanda (tanda konvensional). Persoalan tanda menjadi objek pemikiran filosofis. Studi dibatasi mengenai hubungan kata fisik dan kata mental.
- William of Ockham OFM (1285-1349) yang merupakan seorang filosofis mempertajam mengenai studi tentang tanda. Tanda dikategorikan berdasarkan sifat.
- John Locke (1632- 1700) melihat eksplorasi tentang tanda akan mengarah pada terbentuknya basis logika baru. Hal ini tertuang dalam karyanya "An Essay Concerning Human Understanding (1690)"
Semiotik sendiri memiliki tiga konsep dasar yaitu :
- Semiotik Semantik
- Semiotik Sintaksis
- Semiotik Pragmatik
Konsep tersebut diperkenalkan oleh Ferdinand de Saussare (1857-1913), yang berasal dari Swiss dan mengajar bahasa Sansekerta dan liguistik sejarah.
Charles Sanders Pierce (1839-1914) merupakan seorang filsuf berkebangsaan Amerika yang mengembangkan filsafat pragmatisme melalui kajian semiotik. Ia mengembangkan teori tanda yang dibentuk oleh 3 faktor yaitu :
- Representamen
- Objek,
- dan Sense
oleh Bp Kurnia Sekawan S.Sn, M.Hum, CHt
7 September 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar